By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Update CirebonUpdate CirebonUpdate Cirebon
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Reading: Rais A’am PBNU Ajak Nahdliyin Kenang Kembali Beratnya Melahirkan NU
Share
Update CirebonUpdate Cirebon
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Search
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Follow US
Update Cirebon > Religi > Rais A’am PBNU Ajak Nahdliyin Kenang Kembali Beratnya Melahirkan NU
Religi

Rais A’am PBNU Ajak Nahdliyin Kenang Kembali Beratnya Melahirkan NU

Muhajir
Last updated: 2025/01/17 at 10:34 AM
Muhajir Published January 17, 2025
Share
SHARE

UPDATECIREBON.COM – Sejatinya, menjadi pengurus Nahdlatul Ulama bukan tugas mudah. Sebab di dalam organisasi sebesar NU, pengurus menghadapi tantangan yang tak kalah besar di berbagai lapisan. Namun kesulitan dalam menjalankan organisasi saat ini tak seberapa jika dibandingkan kesulitan yang dihadapi muassis (pendiri) NU 100 tahun lalu.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar saat Kick Off Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Kota Surabaya, Kamis (16/01/2026).
 
Kiai Miftach mengajak Nahdliyin untuk mengenang kembali betapa beratnya proses melahirkan NU sebagai sebuah organisasi pada 16 Rajab1344 Hijriah atau 102 tahun yang lalu. Kegagalan dalam mengambil hikmah dari pendirian NU di masa dahulu berpotensi mengurangi semangat berorganisasi saat ini. 
 
“Tentu jika tidak ada sikap zuhud, jihad, niat, kesungguhan yang prima, amanah, maka saat ini kita tidak akan bisa merasakan kebesaran NU,” kata KH Miftachul Akhyar.  

 Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya ini menjelaskan bahwa kemuliaan yang dimiliki NU saat ini tak bisa dilepaskan dari apa yang dilakukan para pendiri saat itu. Sehingga menurutnya, saat ini, pengurus NU hanya tinggal menikmati dan melanjutkan perjuangan para pendiri.   

“Karena NU saat ini sudah sedemikian besar, generasi saat ini tinggal menikmati. Ibarat bendera sudah ditarik di atas tiang, justru harus kita jaga bendera itu. Karena zuhud dan jihad para pendiri yang luar biasa, kita pengurus PBNU, PWNU, MWCNU, PRNU harus bersyukur karena diikutsertakan dalam organisasi yang saat ini berumur lebih satu abad,” ujarnya. 

Menurut KH Miftach suatu perjuangan tidak mungkin tanpa tantangan. Ia mencontohkan, bagaimana Allah SWT menceritakan di dalam Al-Qur’an perjuangan para nabi dan rasul yang mengalami berbagai tantangan dalam menyebarkan agama. 

 “Begitupun dalam Harlah ini, saat ini perjuangan NU tidak mudah.Apalagi tahun-tahun ini bermunculan masalah-masalah besar. Itu butuh kesungguhan dari PBNU untuk menyelesaikan. Alhamdulillah pelan-pelan bisa diselesaikan,” katanya. 
 
Tiga hal penting 

Senada dengan Rais ‘Aam, Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) juga menekankan pentingnya pengurus NU untuk menghadapi tantangan dengan koherensi yang tinggi. Menurut Gus Yahya, koherensi ini memiliki setidaknya tiga syarat yang jika dikerjakan akan meningkatkan peran NU dalam berkhidmat kepada masyarakat.  

Pertama, kata Gus Yahya yang perlu dilakukan adalah perbaikan tata kelola organisasi. Tata kelola di dalam tubuh NU ini meliputi proses dan prosedur berorganisasi,” kata Gus Yahya.

Perbaikan tata kelola dalam tubuh organisasi akan meningkatkan martabat organisasi di masa mendatang.  

 Kedua adalah konsolidasi sumber daya. Konsolidasi ini termasuk dalam aspek sumberdaya manusia maupun pembiayaan. Ia menjelaskan, apabila sumber daya manusia dalam tubuh NU dapat dikonsolidasikan, ia percaya akan akan terjadi gelombang perubahan struktural dan kultural dalam tubuh NU. Hal ini juga akan berkaitan dengan konsolidasi pembiayaan yang juga tak kalah pentingnya di dalam tubuh NU. 

 Menurut Gus Yahya, terdapat ribuan kaderisasi yang telah dilakukan NU, dan puluhan ribu kader NU yang telah lahir. Walaupun jumlahnya sudah besar, tapi masih kurang dari target yang ditetapkan.  

Ketiga adalah konsolidasi agenda. Gus Yahya menyatakan, apabila konsolidasi program dari pusat hingga daerah dapat diorkestrasi dengan baik, akan melahirkan dampak yang sangat besar. “Konsolidasi agenda dalam rencana strategis nasional NU,” ujarnya.

Dia berharap PWNU menyelaraskan dengan program PBNU yang kelak dilanjutkan oleh PCNU, MWC, hingga ranting NU. 

 Dengan itu, kata Gus Yahya, pengurus NU di era saat ini yang menjadi pewaris dari para pendiri NU, dapat melanjutkan kejayaan NU yang telah diwariskan.   

Komitmen PWNU hingga Ranting NU 

 Namun demikian, kata Gus Yahya, pada akhirnya, segala cita-cita NU untuk mengabdikan diri pada masyarakat bergantung pada struktur NU yang paling dekat dengan komunitas NU yakni PCNU di tingkat kabupaten/kota, MWCNU di tingkat kecamatan, dan Ranting NU di tingkat desa. Di sinilah pentingnya peran PWNUuntuk menjadi penyambung cita-cita PBNU pada struktur yang di bawahnya. 
 
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz menyampaikan komitmennya kepada program-program yang dicanangkan PBNU.Ia juga berjanji akan untuk menyelaraskan program PBNU hingga ke level PWNU hingga ranting. 

 “Kami akan selalu mendukung PBNU. Kami akan selaraskan program kerja dengan PBNU,” ucap kata KH Abdul Hakim Mahfudz di hadapan ratusan peserta yang hadir.  Tidak hanya itu, keselarasan program ini akan dilakukan dalam program yang dijalankan lembaga dan badan otonom.   

Kick Off Harlah NU ini sendiri sejatinya hanya satu dari keseluruhan rangkaian Harlah ke 102 NU. Sejumlah kegiatan yang telah disiapkan NU secara paralel adalah ⁠⁠Kongres Pendidikan, ⁠⁠Kongres Keluarga Maslahat NU, ⁠⁠Resepsi Harlah NU, dan ⁠⁠Munas-Konbes NU. Secara keseluruhan rangkaian Harlah ke-102 NU ini mengusung tema ‘Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat’. Kesemua program ini adalah wadah konsolidasi untuk menyatukan gagasan, visi, dan program kerja NU di berbagai jenjang kepengurusan.

Editor: Nizam

Rekomendasi

Berita Nasional

Dirut KAI: Adaptif, Solutif, dan Kolaboratif Jadi Kunci Navigasi Perubahan Bisnis

Berita Nasional

KAI Tambah 9.948 Tempat Duduk Per Hari Sambut Long Weekend Mei 2025

Ciayumajakuning

Bupati Indramayu Jalani Hari Pertama Magang di Kantor Kemendagri

Berita Nasional

KAI Catat Peningkatan 17 Persen pada Layanan Angkutan Retail hingga April 2025

Muhajir January 17, 2025 January 17, 2025
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Ciayumajakuning
Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, Prodi Hukum Keluarga UIC Gelar PPL di DPC PERADI Cirebon
May 11, 2025
Berita Nasional
Rakernis SDM Polri 2025: Wujudkan Personel Unggul, Adaptif dan Berintegritas
May 9, 2025
Berita Nasional
KAI Tambah 9.948 Tempat Duduk Per Hari Sambut Long Weekend Mei 2025
May 9, 2025
Berita Nasional
Menag: Selamat atas Terpilihnya Paus Leo XIV, Pemimpin Tertinggi Umat Katolik Dunia
May 9, 2025

Stay Connected

49 Follow
212 Follow

Berita Terkait

Religi

Konferensi Lembaga Hadis Raja Salman, Menag Usulkan Pembangunan Museum Hadis di Indonesia

April 29, 2025
Religi

Potensi BPKH Menjadi Sovereign Halal Fund melalui Konsolidasi Lembaga Pengelola Dana Umat

April 24, 2025
Religi

Gelar Bimbingan Manasik dengan 140 Ribu Peserta, Kemenag Raih Rekor MURI

April 20, 2025
Religi

Menag: Alhamdulillah, Tambahan Kuota Petugas Haji sudah Masuk E-Hajj

April 13, 2025
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Reading: Rais A’am PBNU Ajak Nahdliyin Kenang Kembali Beratnya Melahirkan NU
Share
Follow US
©2023 updatecirebon.com - All Rights Reserved.
berita cirebon
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?