UPDATECIREBON.COM – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Agus Subiyanto memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin 2024 dalam rangka pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di Lapangan Niti Mandala Renon, Jumat (20/12/2024).
Dalam arahannya, Kapolri menjelaskan bahwa apel gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah, di mana Bali merupakan salah satu tujuan wisata utama untuk liburan akhir tahun, baik bagi turis domestik maupun internasional.
“Kegiatan kali ini merupakan upaya kita untuk memastikan seluruh pergelaran pasukan siap, termasuk sarana dan prasarana. Berdasarkan hasil survei, diperkirakan akan terjadi pergerakan masyarakat sekitar 110,67 juta orang, yang meningkat sebesar 2,83 persen. Kita harus mengantisipasi kemungkinan peningkatan tersebut,” ungkap Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Berdasarkan hasil pengecekan dalam rapat koordinasi, diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi mulai tanggal 21 Desember dan 28 Desember 2024. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada tanggal 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
“Kegiatan pengamanan Nataru ini mencakup berbagai macam kegiatan, mulai dari pengamanan arus mudik, pengamanan objek-objek yang digunakan untuk ibadah Natal, serta objek-objek yang digunakan untuk rangkaian kegiatan masyarakat dalam perayaan pergantian akhir tahun,” jelas Kapolri.
Mengutamakan pelayanan pengamanan terhadap seluruh rangkaian kegiatan masyarakat, Polri akan melaksanakan operasi Kepolisian terpusat, yakni Operasi Lilin 2024, selama 13 hari, mulai tanggal 21 Desember hingga 2 Januari 2025, dengan melibatkan 141.605 personel gabungan Polri, TNI, dan stakeholder terkait.
“Operasi ini melibatkan 141.605 personel gabungan Polri dan TNI, dengan tambahan 67.030 personel dari TNI, sehingga total personel TNI yang terlibat mencapai 80.856 orang. Khusus di wilayah Bali, terdapat sekitar 2.200 personel gabungan. Selain itu, terdapat 2.794 posko yang terdiri dari 1.852 pos pengamanan, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu untuk mengamankan 61.452 objek pengamanan,” tambahnya.
Terakhir, Kapolri menyampaikan bahwa kunci utama pengamanan pelayanan selama operasi Nataru adalah sinergi dan solidaritas bersama agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.
“Sinergitas dan solidaritas dari seluruh stakeholder dalam rangkaian kegiatan ini tentunya menjadi kunci utama agar pengamanan dan pelayanan pada operasi Nataru ini dapat berjalan dengan baik, sehingga masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan ibadah, mudik, dan perayaan akhir tahun dapat melaksanakannya dengan aman, lancar, dan baik,” pungkasnya.
Editor: Fahmi