By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Update CirebonUpdate CirebonUpdate Cirebon
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Reading: Tradisi Mapag Tamba, Memahami Kearifan Lokal di Majalengka
Share
Update CirebonUpdate Cirebon
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Search
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Follow US
Update Cirebon > Ciayumajakuning > Tradisi Mapag Tamba, Memahami Kearifan Lokal di Majalengka
CiayumajakuningSeni & Budaya

Tradisi Mapag Tamba, Memahami Kearifan Lokal di Majalengka

Muhajir
Last updated: 2024/12/08 at 12:21 PM
Muhajir Published December 8, 2024
Share
SHARE

UPDATECIREBON.COM – Majalengka, sebuah kabupaten yang terletak di Jawa Barat, dikenal memiliki berbagai tradisi dan adat istiadat yang kaya akan nilai budaya. Khususnya di bidang pertanian, masyarakat Majalengka masih mempertahankan beberapa tradisi yang telah ada sejak lama, seperti Sedekah Bumi, Mapag Tamba, dan Mapag Sri. Di antara tradisi-tradisi tersebut, Mapag Tamba menjadi salah satu yang masih dilaksanakan dengan penuh semangat, terutama di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.

Mapag Tamba adalah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pilangsari untuk menyambut musim tanam baru. Tradisi ini berlangsung setiap kali petani desa memulai masa tanam setelah beberapa minggu sebelumnya melakukan persiapan lahan. Mapag Tamba menjadi simbol harapan bagi masyarakat agar musim tanam yang baru dapat membawa hasil yang melimpah dan berkah bagi kehidupan mereka.

Pada hari pelaksanaan Mapag Tamba, warga Desa Pilangsari berkumpul di kantor desa sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka kemudian melakukan perjalanan bersama-sama, berjalan kaki memutari batas desa. Kegiatan ini berlangsung selama beberapa jam hingga menjelang tengah hari, sekitar pukul 11.00 WIB. Para peserta, yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, mengiringi perjalanan dengan doa dan harapan akan kesuburan tanah mereka serta hasil pertanian yang baik.

Meski tidak begitu familiar di sebagian besar wilayah Majalengka, tradisi Mapag Tamba tetap dipertahankan di Desa Pilangsari. Hal ini karena masyarakat setempat percaya bahwa tradisi ini merupakan bagian dari nilai budaya yang harus dijaga dan dilestarikan. Selain itu, Mapag Tamba memiliki makna spiritual yang mendalam, yaitu sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas hasil pertanian yang telah didapatkan dan sebagai permohonan agar musim tanam yang baru diberkahi.

Di tengah arus modernisasi yang semakin cepat, tradisi seperti Mapag Tamba menjadi simbol penting dalam menjaga kearifan lokal dan keberagaman budaya Indonesia. Bagi masyarakat Desa Pilangsari, menjalankan tradisi ini adalah cara mereka menghormati alam, leluhur, dan warisan budaya yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.

Selain Mapag Tamba, masyarakat Desa Pilangsari juga masih melaksanakan dua tradisi penting lainnya, yaitu Mapag Sri dan Sedekah Bumi. Mapag Sri atau yang dikenal dengan nama Munjungan adalah tradisi yang dilakukan untuk menyambut datangnya musim panen. Dalam tradisi ini, warga desa melakukan doa bersama dan persembahan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil pertanian yang melimpah. Sedangkan Sedekah Bumi adalah kegiatan yang melibatkan pemberian hasil bumi sebagai tanda syukur dan permohonan agar bumi tetap memberikan keberkahan bagi masyarakat setempat.

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, ketiga tradisi ini juga memiliki potensi sebagai atraksi wisata. Keunikan dan makna mendalam dari setiap tradisi adat yang ada di Desa Pilangsari menjadikan kawasan ini menarik bagi wisatawan yang ingin belajar lebih banyak tentang kearifan lokal dan kehidupan masyarakat desa. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang tertarik untuk menyaksikan dan mengikuti tradisi-tradisi ini, tidak menutup kemungkinan bahwa Desa Pilangsari bisa menjadi destinasi wisata budaya yang semakin dikenal di tingkat lokal maupun nasional.

Mapag Tamba, Mapag Sri, dan Sedekah Bumi adalah contoh betapa pentingnya tradisi adat dalam menjaga keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Melalui tradisi-tradisi ini, masyarakat Desa Pilangsari tidak hanya melestarikan warisan budaya mereka, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur kepada alam.

Desa Pilangsari di Majalengka tidak hanya dikenal sebagai daerah pertanian yang subur, tetapi juga sebagai penjaga tradisi yang masih hidup hingga saat ini. Mapag Tamba, Mapag Sri, dan Sedekah Bumi adalah tiga tradisi yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. Dengan terus dilestarikan, tradisi ini tidak hanya memperkaya kultur lokal, tetapi juga menjadi potensi wisata yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Di tengah perkembangan zaman, Desa Pilangsari tetap berkomitmen untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Sebagai bagian dari Majalengka, desa ini membuktikan bahwa budaya dan tradisi lokal dapat terus hidup dan berkembang, bahkan menjadi daya tarik yang mendatangkan keuntungan bagi pariwisata daerah.

Editor: Fath

Rekomendasi

Berita Nasional

Kapolda Lampung Pimpin Monitoring Operasi Tuhuk Krakatau 2025 di Ajang World Surfing League (WSL) Krui Pro 2025

Religi

Jemaah Haji yang Sakit Boleh Tanazul

Berita Nasional

14 Kereta Api Ekonomi Stainless Steel New Generation Masuk Promo Diskon Transportasi 30 Persen

Religi

Catat! Ini Barang Bawaan yang Dilarang Dibawa di Koper Bagasi Jemaah

Muhajir December 8, 2024 December 8, 2024
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Berita Nasional
Kapolda Lampung Pimpin Monitoring Operasi Tuhuk Krakatau 2025 di Ajang World Surfing League (WSL) Krui Pro 2025
June 13, 2025
Berita Nasional
Lantik 22 Pejabat Fungsional, Sekjen Kemendagri Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Pegawai
June 13, 2025
Religi
Jemaah Haji yang Sakit Boleh Tanazul
June 12, 2025
Berita Nasional
14 Kereta Api Ekonomi Stainless Steel New Generation Masuk Promo Diskon Transportasi 30 Persen
June 12, 2025

Stay Connected

49 Follow
212 Follow

Berita Terkait

Ciayumajakuning

Yumana Colours of Natural: Brand Ecoprint Asal Cirebon Pertama yang Raih Sertifikasi Halal BPJPH, Angkat Wastra Lokal ke Kancah Global

June 12, 2025
Ciayumajakuning

Lumbung Pangan Nasional, Kabupaten Indramayu Jadi Prioritas Program Irigasi BBWS Citarum

June 2, 2025
CiayumajakuningReligi

Wujudkan Program Indramayu Mengaji, Ponpes Al-Urwatul Wutsqo Gelar Khotmil Qur’an Metode Ummi

May 31, 2025
Ciayumajakuning

Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, Prodi Hukum Keluarga UIC Gelar PPL di DPC PERADI Cirebon

May 11, 2025
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Reading: Tradisi Mapag Tamba, Memahami Kearifan Lokal di Majalengka
Share
Follow US
©2023 updatecirebon.com - All Rights Reserved.
berita cirebon
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?