UPDATECIREBON.COM – Wihara Amurva Bumi Karet, Setiabudi Jakarta Selatan merayakan ulang tahunnya yang ke-104 dengan serangkaian acara yang berlangsung dari pagi hingga malam hari.
Ketua Harian Yayasan Amurva Bumi, Herwin Sujito, menjelaskan bahwa perayaan ulang tahun kali ini diawali dengan kebaktian, dilanjutkan dengan kegiatan fangtion, yaitu pelepasan burung sebagai simbol pembebasan dari karma buruk. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama dan hiburan berupa pertunjukan Gambang Kromong yang berlangsung hingga malam hari.
“Kami berharap perayaan ulang tahun kali ini dapat membawa berkah dan kemenangan bagi Wihara Amurva Bumi, terutama mengingat saat ini kami sedang menghadapi gugatan di pengadilan melawan satu perusahaan swasta. Kami berharap Wihara Amurva Bumi dapat terus berjalan seperti 100 tahun yang lalu,” ujar Herwin Sujito.
Herwin juga menekankan bahwa umat yang beribadah di Wihara Amurva Bumi tidak hanya berasal dari wilayah sekitar, tetapi juga dari berbagai daerah di Jabodetabek. “Untuk umat yang hadir, semoga semakin sukses,” tambahnya.
Wihara Amurva Bumi mengadakan sembahyang rutin setiap bulan pada tanggal 1, 8, 15, dan 30 berdasarkan kalender lunar. Setiap kegiatan dimulai pukul 9 pagi dengan ibadah yang dipimpin oleh suhu selama sekitar tiga jam. Setelah itu, umat makan siang bersama dan menikmati pertunjukan Gambang Kromong. Sore harinya, ada lagi sembahyang yang diikuti dengan makan malam, dan acara berlanjut hingga tengah malam dengan ibadah penutup pada pukul 12 malam.
Sementara itu, Pendiri Yayasan Amurva Bumi, Tan Hong Hui atau yang akrab disapa Wiwi, mengatakan bahwa setelah pandemi COVID-19 berlalu, umat yang beribadah semakin tenang dan geliat ekonomi semakin membaik. “Harapan ke depan, semoga semua sehat, bahagia selalu, ekonomi lancar, dan rakyat makmur,” ujarnya.
Acara ulang tahun Wihara Amurva Bumi yang ke-104 ini diharapkan dapat membawa berkah dan kebahagiaan bagi semua umat yang hadir serta memperkuat rasa kebersamaan dan kedamaian di antara umat Buddha di Indonesia.
Reporter: Yudistira
Editor: Alwi