UPDATECIREBON.COM – Bagi masyarakat pantura (pantai utara), tradisi Genjring Akrobat sudah tidak asing lagi. Kesenian lokal khas Pantura Jawa Barat ini menggabungkan elemen seni akrobatik dengan iringan musik Islami yang memukau. Setiap pertunjukannya menyajikan atraksi luar biasa, di mana para pemain menampilkan ketangkasan tubuh yang memadukan kekuatan fisik dan keseimbangan dalam aksi yang mengagumkan.
Dalam setiap pertunjukan Genjring Akrobat, para pemain biasanya mempertontonkan aksi-aksi ekstrem yang menguji keterampilan fisik mereka. Beberapa atraksi yang sering ditampilkan antara lain mengangkat kotak menggunakan kaki, mengangkat anak kecil, beratraksi sambil bersepeda, hingga aksi paling ekstrem seperti mengangkat motor yang dinaiki dua orang menggunakan kaki. Aksi-aksi ini selalu berhasil memukau penonton, baik yang sudah terbiasa dengan seni ini maupun yang baru pertama kali menyaksikannya.
Dikutip dari disparbud.jabarprov.go.id, tradisi Genjring Akrobat awalnya merupakan sarana untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Indramayu melalui kesenian rudat (tarian yang diiringi musik rebana) yang ditampilkan di surau-surau setempat. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai menggabungkan unsur akrobatik yang lebih dinamis dalam pertunjukannya, menjadikan Genjring tidak hanya sekadar hiburan rohani, tetapi juga hiburan yang memadukan unsur budaya, akrobatik, dan kreativitas lokal.
Salah satu ciri khas dari Genjring Akrobat adalah iringan musik yang memainkan peran penting dalam menciptakan atmosfer magis saat pertunjukan. Musik rebana menjadi elemen utama, diiringi dengan sholawat dari sinden dan beberapa alat musik tradisional khas Indramayu, seperti kendang, bedug, gong, dan rebana. Para pemain akan mulai beraksi setelah sinden menyanyikan lagu-lagu bernapaskan Islam, dan mereka pun terlebih dahulu berdoa sebelum memulai atraksi.
Yang menarik, beberapa pertunjukan Genjring Akrobat kini memasukkan musik dangdut tarling khas Pantura Jawa Barat sebagai alternatif pengiring musik. Tidak jarang, kelompok-kelompok Genjring mengombinasikan alat musik modern seperti gitar, bass, dan kendang, serta menghadirkan penyanyi dangdut untuk menambah semarak acara. Perpaduan musik dangdut dengan tradisi Genjring ini memberikan nuansa yang lebih segar, menarik, dan lebih dekat dengan selera masyarakat modern.
Pertunjukan Akrobat Genjring umumnya digelar di berbagai acara hajatan masyarakat Pantura, seperti pernikahan, khitanan, atau perayaan lainnya. Tidak hanya itu, beberapa kelompok Genjring juga berkeliling ke desa-desa sekitar untuk mengamen, menghibur masyarakat dengan atraksi yang memukau dan hiburan yang tak terlupakan. Keberagaman acara ini membuat Genjring Akrobat terus hidup dan berkembang, serta semakin dikenal sebagai seni tradisional yang dinamis.
Akrobat Genjring bukan sekadar hiburan, tetapi juga merupakan bentuk kearifan lokal yang memadukan budaya Islam dengan elemen akrobatik yang memukau. Dengan iringan musik rebana dan kini ditambah dengan musik dangdut, tradisi ini terus berkembang dan tetap eksis di Pantura Jawa Barat. Baik sebagai hiburan di acara hajatan ataupun sebagai bentuk ekspresi seni yang lebih luas, Genjring Akrobat menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat terus hidup dengan kreativitas dan inovasi.
Editor: Rachel