UPDATECIREBON.COM – Depok, 29 Juli 2023. Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG), Universitas Indonesia (UI) akan menyelenggarakan kegiatan Archipelagic Joy Sailing and Research mulai hari ini (29/07) hingga 31 Juli 2023. Pelaksanaan kegiatan ini berkolaborasi dengan TNI Angkatan Laut Republik Indonesia. Sebanyak 44 orang perwakilan SKSG akan merasakan langsung pengalaman belajar bersama Kapal Republik Indonesia (KRI) Barakuda—814 di pulau-pulau terdepan Provinsi DKI Jakarta.
KRI Barakuda—814 adalah kapal patroli TNI-AL jenis FPB-57 generasi pertama rancangan Lurssen, Vegesack, Jerman. Kapal ini dahulu pernah dipergunakan sebagai kapal kepresidenan RI. Dalam kegiatan ini, peserta akan diajak berlayar keliling Kepulauan Seribu dan Pulau Untung Jawa melihat secara langsung potensi pengembangan berbagai macam industri di kawasan tersebut.
Kegiatan Archipelagic Joy Sailing and Research merupakan upaya nyata untuk lebih menjiwai tanah dan air Indonesia sebagai negara kepulauan. Selain itu, tujuan kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran terhadap potensi dan dinamika permasalahan maritim, serta meningkatkan kepedulian terhadap laut dan pesisir. Luas wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah perairan menjadikan Indonesia menyandang sebagai negara maritim, tentunya perlu dimanfaatkan dengan baik dan dijaga agar tetap berkelanjutan.
Menurut Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Ketua Komisi GB Komite SKSG, kegiatan Archipelagic Joy Sailing and Research ini mendapatkan dukungan dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, Ikatan Alumni XXI Lembaga Ketahanan Nasional RI. “Kegiatan ini masih dalam rangkaian acara Focuss Group Discussion (FGD) Outlook Indonesia sebagai Negara Arsipelago Menuju 2045 yang dilaksanakan secara daring pada Maret lalu,” kata Prof. Lydia.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, menyatakan bahwa sudah sepatutnya Indonesia menyadari hakikatnya sebagai negara kepulauan. Masa depan bangsa Indonesia berada di lautan dan menjadi tanggung jawab bersama melalui upaya konkret untuk menjadi negara maritim yang mendunia. Karakter bangsa yang memandang laut sebagai center of gravity dalam berbagai aspek kehidupan perlu ditumbuhkembangkan.
“TNI AL sebagai komponen utama perlu dukungan komponen cadangan dan komponen pendukung agar Indonesia dapat memiliki sumber daya manusia yang kuat di bidang maritim. Selain itu pula, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ketahanan maritim nasional,” kata Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Pembangunan dan penguatan karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim perlu dilakukan bersama-sama secara lintas sektor. Tujuannya agar para pemangku kepentingan secara bersama-sama dapat membentuk pemahaman yang lebih baik terhadap laut serta berbagai aspek pengelolaannya. Hasil akhir yang diharapkan tentunya akan memengaruhi strategi pembangunan nasional.
Direktur SKSG UI, Athor Subroto Ph.D menyatakan kegiatan kolaboratif seperti ini bukan saja dalam rangka membangun jejaring yang mendukung pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi tetapi juga diharapkan dapat menjadi titik temu antara tataran teori dan praktis sehingga hasilnya dapat diimplementasikan dan berguna bagi masyarakat.
Berdasarkan konteksnya, SKSG diharapkan sebagai pusat pengembangan keilmuan multidisiplin dan /atau inter/ transdisiplin untuk bidang-bidang stratejik dan global yang memberi kontribusi positif secara nasional dan internasional. “Salah satunya adalah bidang maritim mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan,” kata Athor.
Dengan pembangunan yang mengusung visi maritim, maka Indonesia dapat secara proaktif dan dinamis melindungi kepentingan nasional. Selain itu, terobosan dan inovasi perlu ditingkatkan untuk meraih cita-cita Indonesia 2045 dan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.(AM)