UPDATECIREBON.COM – Bagi anda yang suka berbelanja ke mini market, siap-siap untuk membawa tas belanja dari rumah, pasalnya dalam waktu dekat, pihak mini market tidak diperkenankan memberikan kantong plastik untuk membawa belanjaan anda. Hal ini dilakukan untuk mengurangi limbah plastik yang saat ini sudah sudah menjadi persoalan bersama.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon segera menyusun Peraturan Bupati (Perbup) untuk mengimbau pihak mini market dan tempat perbelanjaan lainnya agar tidak menggunakan kantong plastik ketika melayani pembeli.
Perbup tersebut akan segera diajukan mengingat semakin tingginya sampah nonorganik yakni sampah plastik di Kabupaten Cirebon.
Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan mengatakan, tujuan dari Perbup itu nantinya untuk meminimalisasi sampah non-organik yang dihasilkan masyarakat, terutama industri.
Selain itu, menurut Iwan, kesadaran masyarakat juga perlu terus dipupuk, agar tidak membuang sampah sembarangan dan mau menggunakan kantong bukan dari plastik supaya tidak semakin banyak sampah plastik.
“Kami mencoba untuk membuat peraturan bupati, agar toko ritail, minimarket, dan lainnya tidak kembali menyediakan kantong plastik. Kemudian masyarakat juga harus mengubah cara pikirnya, agar ketika belanja sudah membawa goodie bag atau lainnya dari rumah sehingga tidak menggunakan plastik,” kata Iwan, Senin, 3 Juli 2023.
DLH Kabupaten Cirebon mencatat produksi sampah di Kabupaten Cirebon mencapai 1, 2 ton per hari. Jumlah tersebut didominasi sampah non-organik dengan presentase mencapai 65 persen.
“Sampah yang paling mendominasi itu merupakan non-organik dengan kisaran 65 persen, terutama plastik kemasan berbagai produk,” kata Iwan.
Menurut Iwan, sampah non-organik ini menjadi permasalahan yang perlu diminimalkan agar ke depannya tidak menjadi masalah untuk lingkungan sekitar.
Iwan menyebut, penyumbang sampah non-organik terbesar adalah perusahaan. Terlebih, saat ini semua kemasan makanan dan lainnya juga banyak menggunakan plastik.
“Tentunya sampah non-organik ini bukan hanya dari limbah rumah tangga, yang terbanyak itu dari sektor usaha karena semua kemasan saat ini menggunakan plastik,” terangnya.(am)