KAB.CIREBON. UPDATECIREBON.COM – Obyek wisata Plangon yang terletak di Desa Babakan kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon nampaknya tidak asing bagi masyarakat Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) sebagai tempat rekreasi disaat hari libur terutama menjelang bulan puasa Ramadhan.
Obyek wisata plangonini merupakan perpaduan antara nilai-nilai sejarah, kesejukan alam dan adanya komunitas monyet dengan jumlah lumayan banyak di tempat tersebut. Tepatnya, lokasi ini berada di Desa Babakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Plangon menjadi salah satu situs bersejarah yang dimiliki Cirebon, perjalanan ke bukit plangon tentu bukan hal yang mudah terlebih harus menaiki beberapa puluh tangga. Namun selama perjalanan akan ditemani Pawang Plangon, di sana ia menjelaskan bahwa di hutan ini ada enam “kerajaan” monyet. Masing-masing wilayah dipimpin oleh satu Jawara Monyet.
wisata plangon sendiri berasal dari kata “Tegal Klangenan” yang berarti sebuah tempat atau bukit untuk menenangkan diri. Memang bagi Anda yang baru berkunjung ke sini, kesan seram akan terasa. Selain karena memang hutannya yang cukup lebat, juga setiap gerak pengunjung akan diikuti oleh monyet-monyet yang terkadang sedikit jahil.
Untuk sampai ke puncak bukit wisata plangon anda harus menaiki banyak tangga yang memerlukan waktu setengah jam untuk sampai puncak wisata plangon. Memasuki tangga-tangga pertama, puluhan monyet sudah mulai mengikuti Anda, ada yang sekedar mengikuti dan ada yang meminta makanan. Untuk itu Anda disarankan membawa makanan, seperti kacang-kacangan, yang akan Anda berikan kepada monyet-monyet tersebut.
Selain tempat rekreasi, terdapat juga makam Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan di puncak bukit, dengan tanah sekitar makam yang datar. Bangunan dengan luas kurang lebih 100 meter persegi tersebut, terlihat banyak ditumbuhi lumut karena umurnya yang sudah sangat tua. Makam tersebut terkunci, karena pada hari-hari tertentu saja dibuka.
Plangon adalah sebuah hutan wisata yang dijadikan habitat oleh puluhan kera. Konon menurut legenda, kera-kera tersebut berasal dari sekumpulan prajurit Pajajaran yang dikutuk, karena tingkah laku mereka yang sulit diatur seperti layaknya kera. Karena itu di yakini pula oleh masyarakat sekitar, bahwa di sana terdapat beberapa wilayah yang masing-masing dikuasai oleh seekor kera jawara. Legenda tersebut menjadikan tempat ini semakin populer dikunjungi oleh para wisatawan. Namun begitu, kera-kera di sana cukup jinak dan terkadang usil terhadap para pengunjung.
Selain hutan yang dijadikan oleh habitat puluhan kera, di Plangon juga terdapat makam tokoh penting dalam Sejarah Cirebon, yaitu makam Pangeran Panjunan dan makam Pangeran Kejaksan. Kedua makam yang terletak di puncak Bukit Plangon ini sering didatangi oleh warga untuk berziarah. Untuk menuju lokasi makam tersebut, kita harus meniti ratusan anak tangga yang membelah bukit plangon, disepanjang perjalanan kita juga akan disuguhi oleh pemandangan hutan yang indah serta ulah jahil kera-kera yang tinggal di sana.
Mereka biasanya secara bergerombol selalu mengikuti pengunjung yang berjalan menaiki anak tangga. Tapi jangan khawatir, tidak ada unsur mistis dari tingkah laku kera tersebut. mereka hanya mengharapkan kita untuk memberikan makanan. Karena kera-kera tersebut terbiasa menerima makanan berupa kacang garing yang biasa dilemparkan pengunjung kepada mereka. karena itu jangan lupa membawa bekal kacang garing untuk diumpankan kepada kera-kera tersebut, agar mereka selalu bergerombol di sekitar kita, sehingga kita bisa menikmati aksi lucu mereka.
Bagi yang tidak ingin bersusah payah memasuki Hutan Plangon tidak perlu khawatir. Karena begitu kita menepikan kendaraan kita di lahan parkir tepat di tepi jalan. Kera-kera itu secara jinak pasti akan mendekati kita secara bergerombol. Dengan bermodalkan kacang garing yang banyak di jual di sana, kita juga sudah bisa menikmati aksi jinak kera-kera yang lucu itu.
Objek wisata Plangon banyak didatangi pengunjung pada hari-hari libur, baik oleh masyarakat setempat maupun dari luar kota. Terutama menjelang Bulan Ramadhan.(am).