By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Update CirebonUpdate CirebonUpdate Cirebon
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Reading: Kemenag Bertemu LF PBNU dan Majelis Tarjih Muhammadiyah, Bahas Sinergi Program Keagamaan
Share
Update CirebonUpdate Cirebon
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Search
  • Home
  • Ciayumajakuning
  • Berita Nasional
  • Seni & Budaya
  • Religi
  • Olahraga
  • Featured
Follow US
Update Cirebon > Religi > Kemenag Bertemu LF PBNU dan Majelis Tarjih Muhammadiyah, Bahas Sinergi Program Keagamaan
Religi

Kemenag Bertemu LF PBNU dan Majelis Tarjih Muhammadiyah, Bahas Sinergi Program Keagamaan

Muhajir
Last updated: 2025/01/23 at 10:50 AM
Muhajir Published January 23, 2025
Share
SHARE

UPDATECIREBON.COM – Diraktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais-Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam melakukan pertemuan dengan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Pertemuan yang dilakukan secara terpisah itu digelar dalam rangka merespons sejumlah isu sekaligus menguatkan sinergi program keagamaan.

Pertemuan pertama berlangsung dalam kunjungan Dit Urais-Binsyar ke kantor Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah pada 15 Januari 2025. Sepekan berikutnya, Dit Urais-Binsyar berkunjung ke kantor LF PBNU.

“Kami ingin memperkuat kolaborasi dengan ormas Islam agar dapat merespons isu-isu keagamaan secara efektif, terutama terkait penetapan awal bulan hijriah yang menjadi perhatian besar umat,” ujar Arsad di Jakarta, Kamis (23/1/2025). Hadir mendampingi, Kasubdit Hisab-Rukyat Ismail Fahmi, Kasubdit Kemasjidan Akmal Salim Ruhana, Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik Keagamaan Dedi Slamet Riyadi, dan Kasubdit Kepustakaan Islam Nur Rahmawati.

Arsad memaparkan empat program prioritas yang akan dikembangkan bersama ormas Islam. Pertama, penguatan peran masjid dalam isu lingkungan dan kemanusiaan melalui kelanjutan Deklarasi Istiqlal. “Program ini bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat kepedulian sosial dan lingkungan dengan mendorong kegiatan dakwah dan edukasi yang berwawasan lingkungan,” sebutnya.

Kedua, penanganan paham keagamaan dengan memperkuat moderasi beragama untuk menjaga harmoni kehidupan beragama di tengah dinamika sosial. Ketiga, penetapan awal bulan hijriah yang mengacu pada kriteria Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). “Ini kami diskusikan guna mengikhtiarkan adanya kesepahaman dalam proses penentuan awal bulan Hijriyah, utamanya Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha,” sebutnya.

Keempat, pengembangan literasi keislaman melalui platform digital ELIPSKI, yang menyediakan berbagai referensi keagamaan, termasuk naskah khotbah dan buku digital. “Kami berharap seluruh program ini dapat berjalan dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan ormas Islam,” jelas Arsad.

Sebelumnya, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Hamim Ilyas, menyambut baik kerja sama yang terjalin dengan Bimas Islam. Dia menggarisbawahi pentingnya sinergi dalam memperkuat pemahaman keagamaan di masyarakat. Ia juga menyoroti peran masjid Muhammadiyah dalam dakwah dan berharap dukungan pemerintah untuk pengembangan fasilitas keagamaan.

“Kami memiliki lebih dari 12.000 masjid aktif, namun masih banyak yang membutuhkan perhatian dalam hal infrastruktur dan program pemberdayaan,” ungkapnya.

Hamim menambahkan bahwa kerja sama ke depan dapat diperluas tidak hanya dalam hal hisab dan rukyat, tetapi juga dalam upaya memperkuat pemahaman keagamaan untuk bersama-sama mengatasi berbagai permasalahan di masyarakat.

Terpisah, Ketua LF PBNU, Sirril Wafa, menekankan pentingnya pemahaman dalam metode hisab dan rukyat. “NU tidak hanya menggunakan rukyat, tetapi juga hisab dengan tingkat akurasi tinggi sebagai bagian dari metode penetapan awal bulan hijriah,” tegasnya.

Sirril menjelaskan bahwa PBNU telah mengadopsi metode Qath’iyu al-Ruqyah, yang memungkinkan penetapan awal bulan hijriah jika elongasi hilal mencapai 9,9 derajat, menggantikan metode sebelumnya menggunakan rukyat murni.

Editor: Nizam

Rekomendasi

Berita Nasional

14 Kereta Api Ekonomi Stainless Steel New Generation Masuk Promo Diskon Transportasi 30 Persen

Berita Nasional

Lantik 22 Pejabat Fungsional, Sekjen Kemendagri Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Pegawai

Ciayumajakuning

Yumana Colours of Natural: Brand Ecoprint Asal Cirebon Pertama yang Raih Sertifikasi Halal BPJPH, Angkat Wastra Lokal ke Kancah Global

Religi

Jemaah Haji yang Sakit Boleh Tanazul

Muhajir January 23, 2025 January 23, 2025
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

Berita Nasional
Kapolda Lampung Pimpin Monitoring Operasi Tuhuk Krakatau 2025 di Ajang World Surfing League (WSL) Krui Pro 2025
June 13, 2025
Berita Nasional
Lantik 22 Pejabat Fungsional, Sekjen Kemendagri Tekankan Pentingnya Pemberdayaan Pegawai
June 13, 2025
Religi
Jemaah Haji yang Sakit Boleh Tanazul
June 12, 2025
Berita Nasional
14 Kereta Api Ekonomi Stainless Steel New Generation Masuk Promo Diskon Transportasi 30 Persen
June 12, 2025

Stay Connected

49 Follow
212 Follow

Berita Terkait

Religi

Jemaah Haji yang Sakit Boleh Tanazul

June 12, 2025
Religi

Catat! Ini Barang Bawaan yang Dilarang Dibawa di Koper Bagasi Jemaah

June 11, 2025
CiayumajakuningReligi

Wujudkan Program Indramayu Mengaji, Ponpes Al-Urwatul Wutsqo Gelar Khotmil Qur’an Metode Ummi

May 31, 2025
Religi

Kemenag Terapkan Murur dan Tanazul di Haji 2025, Ini Hukumnya

May 30, 2025
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Reading: Kemenag Bertemu LF PBNU dan Majelis Tarjih Muhammadiyah, Bahas Sinergi Program Keagamaan
Share
Follow US
©2023 updatecirebon.com - All Rights Reserved.
berita cirebon
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?