UPDATECIREBON.COM – Ratusan warga masyarakat Desa Megu Cilik, Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon yang didampingi oleh LSM Cakrabuana Indonesia Bersatu (CIB), karena merasa kecewa dengan tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh kepala desa (kuwu) nya yang kepergok kedapatan sedang bersama wanita bersuami di kamar sebuah hotel di wilayah Kabupaten Kuningan beberapa waktu lalu.
Aksi kekecewaan mereka dituangkan dalam bentuk aksi unjuk rasa (unras) di depan kantor Camat Kecamatan Weru pada Kamis 23 November 2023, aksi unras tersebut digelar karena perilaku tidak pantasnya kepala desa yang tertangkap kamera handphone oleh suami dari wanita yang dibawanya ke kamar hotel. Untuk itu, warga meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon yang dalam hal ini adalah Bupati Cirebon H Imron Rosyadi, M.Ag lewat Camat Kecamatan Weru untuk segera melakukan proses dan berharap kepala desa mundur dari jabatannya.
Aksi unjuk rasa atas dugaan perilaku tindakan asusila kepala desa Megu Cilik Drs. H. Mutakin Billah alias H. Beben yang mendapat dukungan dari LSM Cakrabuana Indonesia Bersatu ini, juga menyebutkan kepala desa (kades)/kuwu diminta mundur dengan hormat. Sejumlah warga yang ditemui wartawan media ini membenarkan jika aksi unjuk rasa warga tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepala desanya, mereka juga berharap yang bersangkutan mundur dari jabatannya karena telah mencoreng nama baik Desa Megu Cilik.
“Jujur kami sangat kecewa dengan tindakan kepala desa, apalagi Desa Megu Cilik banyak tokoh agama dan ulama, kami jelas sangat malu dengan tindakan pemimpin di desa kami. Ini bukan masalah suka atau tidak suka, tetapi ini karena martabat desa kami,” kata warga.

Menurutnya, dirinya merasa malu dan memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Sehingga, tindakan yang telah dilakukan kepala desa ini sudah sangat mencoreng nama baik desa, apalagi kepala desa merupakan tokoh panutan bagi masyarakat.
“Jelas kami sangat-sangat kecewa, namun kami masih menunggu proses dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh kepala desa kami ini. Bagi kami, sebaiknya kepala desa mundur saja, karena warga sudah pada kecewa dan tidak percaya lagi. bisa jadi, kalau ini dibiarkan, maka akan ada aksi massa berikutnya yang menuntut kepala desa mundur lagi dengan jumlah yang lebih banyak dari hari ini” ujarnya.
Sementara menurut salah satu koordinator aksi mengatakan kepada wartawan media ini, bahwa terjadinya dugaan perbuatan asusila yang dilakukan oleh Kades/Kuwu Desa Megu Cilik tersebut dilakukan disebuah Hotel yang berada Di Kabupaten Kuningan dengan wanita bersuami berinisial T serta suami sah nya yang berinisial A, yang secara dengan sengaja diselingkuhi sang Kades. Namun dari pengakuan kades/kuwu H. Beben lewat pernyataannya di sebuah group whatsapp RT-RW Megu Cilik, bahwa semuanya sudah diselesaikan dengan jalan damai walau merasa disirep dan diperas. Entah seperti apa jalan damainya, hingga berita ini diturunkan, sang Kades/Kuwu menghilang seperti ditelan bumi saat hendak diminta komentarnya. (Kusyadi)