UPDATECIREBON.COM – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon Pandi, SE meminta pemerintah serius dalam menata ulang kawasan batik Trusmi. Meskipun batik Trusmi telah dikenal dan mendunia, namun sejauh ini kawasan pasar hanya dinikmati segelintir pedagang batik saja.
Menurutnya, hingga saat ini masih banyak pedagang batik yang sepi pembeli karena wisatawan hanya berkunjung di satu showroom. Dampaknya bukan hanya dirasakan pedagang batik, tetapi juga para perajin dan UMKM sekitar.
“Nasib perajin batik juga memprihatinkan. Sudah hanya mendapat upah murah, ditambah banyak dari mereka baru bisa menerima upah setelah kain batik buatannya terjual,” kata Pandi.(Rabu,12 Juli 2023).
Pandi mengingatkan agar pemerintah berkewajiban menata serius
Kawasan Wilayah Batik Trusmi KWBT sehingga manfaatnya dapat dirasakan seluruh perajin dan pengusaha batik maupun masyarakat luas. Misalnya, dengan merekrut tukang ojek maupu dokar khas Cirebon untuk memudahkan pelayanan transportasi bagi wisatawan yang ingin berkeliling di kawasan batik trusmi.
“Kesimpulannya pemda menata ulang KWBT agar pengunjung tidak terjebak di satu titik saat berlibur di wisata pasar batik trusmi. Kalau pemda serius, kita bisa bahas bersama dengan SKPD-SKPD terkait. Dan, jika dibutuhkan kita undang investor,” kata Pandi.
Sebelumnya, pemerintah kabupaten cirebon saat ini telah mewacanakan pengembangan kawasan batik, salah satunya di Kawasan Wilayah Batik Trusmi yang akan disulap seperti kawasan Malioboro, Yogyakarta.(am)