UPDATECIREBON.COM – KAI Group terus menunjukkan peran strategisnya dalam memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Daop 6 Yogyakarta dan Daop 7 Madiun melalui layanan Kereta Api Bandara Adi Soemarmo (BIAS) dan Yogyakarta International Airport (YIA). Kedua layanan ini menjadi urat nadi baru pergerakan manusia dan ekonomi, menghubungkan bandara dengan pusat kota secara cepat, pasti, dan nyaman.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan bahwa layanan KA Bandara bukan sekadar moda transportasi, tetapi katalis penggerak ekonomi yang membuka peluang baru bagi masyarakat.
“Kereta Api bandara menghadirkan cara bermobilitas yang efisien dan berdaya saing. Dari Yogyakarta hingga Madiun, kehadiran layanan ini menjadi penghubung produktivitas yang mempercepat aktivitas perekonomian,” ujar Anne.
Sepanjang Januari hingga September 2025, KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS) telah melayani 613.403 pelanggan, terdiri dari 296.948 penumpang berangkat dan 316.455 penumpang tiba di stasiun wilayah Daop 6 seperti Palur, Solojebres, Solo Balapan, Adi Soemarmo, dan Sragen. Lonjakan tertinggi terjadi pada masa Libur Lebaran dan libur nasional, dengan rekor penumpang berangkat terbanyak di bulan Mei sebanyak 37.737 orang dan penumpang tiba tertinggi di bulan April sebanyak 42.039 orang.
Stasiun Solo Balapan, Sragen, dan Solojebres tercatat sebagai simpul mobilitas terpadat yang menegaskan posisi Solo Raya sebagai episentrum ekonomi baru di Jawa Tengah. “Tren ini menjadi bukti bahwa masyarakat semakin mempercayai moda berbasis rel sebagai pilihan transportasi yang tepat waktu, nyaman, dan ramah lingkungan,” tambah Anne.
Sebagai bagian dari ekspansi layanan, sejak 17 Agustus 2025 lintasan KA BIAS resmi diperpanjang hingga Stasiun Caruban, memperluas jangkauan dari Bandara Adi Soemarmo ke wilayah Madiun Raya. Kini, KA BIAS melayani 10 stasiun utama di Jawa Tengah dan Jawa Timur: Adi Soemarmo, Kadipiro, Solo Balapan, Solojebres, Palur, Sragen, Walikukun, Ngawi, Magetan, dan Caruban. Tarif perjalanan ditetapkan mulai dari Rp7.000 hingga Rp40.000 sesuai jarak, dengan pembelian tiket mudah melalui aplikasi Access by KAI yang menghadirkan kemudahan digital bagi pelanggan.

Sementara itu, KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) juga mencatatkan pertumbuhan positif. Januari hingga September 2025, jumlah penumpang mencapai 2.103.545 orang atau naik 3,74 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dengan 50 perjalanan setiap hari, 26 KA YIA Ekspres dan 24 KA YIA Reguler, layanan ini menjadi simbol efisiensi waktu dan kepastian perjalanan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern.
“KA Bandara YIA menjadi pilihan utama karena mampu memotong waktu tempuh, menghindari kemacetan, dan tetap selaras dengan prinsip keberlanjutan. Moda ini bukan hanya efisien, tapi juga ramah lingkungan karena mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi,” jelas Anne.
KA YIA beroperasi dari pukul 04.20 hingga 21.30 WIB, melayani rute Yogyakarta–Wates–YIA. Fasilitas modern seperti ruang tunggu nyaman, area komersial, mushola, ruang laktasi, dan tempat pengisian daya perangkat turut menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih berkelas.
Anne menegaskan bahwa kehadiran layanan KA Bandara di wilayah Daop 6 dan Daop 7 Madiun merupakan bentuk nyata peran KAI dalam mendukung aglomerasi wilayah dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “KA Bandara tidak hanya menghubungkan bandara dengan stasiun, tetapi juga menyatukan masyarakat dengan kesempatan baru, mulai dari bisnis, pariwisata, hingga pemerataan ekonomi. Inilah bukti bahwa transportasi publik dapat menjadi motor kemajuan bangsa,” tutup Anne.
Editor: Alwi