UPDATECIREBON.COM – Suasana haru menyelimuti halaman SDN Ciremai Giri pada Senin pagi (22/9/2025). Sebuah tenda besar berwarna merah putih berdiri megah di lapangan sekolah, menjadi saksi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah yang dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan tenaga kependidikan.
Acara yang mengangkat tema “Meneladani Akhlak Rasulullah, Menjadi Anak Shalih dan Shalihah” ini menghadirkan penceramah Ustadz Asep Syaifurrahman, M.Pd. Sejak awal hingga akhir, jalannya kegiatan dipenuhi nuansa religius sekaligus emosional yang membuat banyak peserta tak kuasa menahan air mata.
Peringatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Hafidz, siswa kelas IV, disusul sari tilawah yang dibawakan oleh Zahra, juga dari kelas IV. Lantunan mereka yang merdu berhasil menghadirkan suasana khidmat.
Kepala SDN Ciremai Giri, Neneng Ikeu Syarifah, S.Pd.SD., M.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya meneladani akhlak mulia Rasulullah.
“Semoga kita semua, khususnya anak-anak, dapat mencontoh budi pekerti Nabi Muhammad SAW, dan kelak mendapatkan syafaat beliau di yaumil akhir,” ujarnya penuh harap.
Sebelum memasuki acara inti, panggung sempat diramaikan dengan penampilan Tim Qasidah Putri yang membawakan lagu “Perdamaian”. Lagu tersebut sarat makna, mengingatkan bahwa kehadiran Rasulullah adalah sebagai rahmatan lil alamin, pembawa kasih sayang bagi seluruh alam.
Tak kalah memukau, siswa-siswi ekstrakurikuler tari juga menampilkan kreasi tarian Islami diiringi lagu “Maulaya”. Gerakan luwes anak-anak itu menjadi ekspresi kecintaan kepada Rasulullah SAW, manusia terbaik pilihan Allah.
Suasana religius semakin terasa saat seluruh guru SDN Ciremai Giri melantunkan sholawat dalam rangkaian Mahalul Qiyam. Dipimpin oleh guru Pendidikan Agama Islam, Pa Pepen, dan Siti Nur Shobah, lantunan sholawat menggema dan menggetarkan hati seluruh hadirin.
Tibalah saat yang paling ditunggu, tausiyah dari Ustadz Asep Syaifurrahman. Mengusung tema “Anak-Anak Shalih”, beliau mengingatkan pentingnya berbakti kepada orang tua serta menghormati guru sebagai orang tua kedua di sekolah.
“Anak shalih bukan hanya rajin belajar, tetapi juga yang taat kepada ayah dan ibunya, serta mampu menghargai gurunya,” tegas Ustadz Asep.
Beliau juga mengajak para siswa merenungkan hubungan mereka dengan orang tua. “Bayangkan jika suatu hari nanti rumah kita dipasang bendera kuning, tanda ayah atau ibu telah tiada. Sudahkah kita berbuat baik pada mereka? Sudahkah kita meminta maaf?” ucapnya yang membuat banyak anak mulai terisak.
Momen paling menyentuh terjadi ketika Ustadz Asep meminta para siswa menghampiri guru masing-masing, memeluk mereka, serta mengungkapkan rasa terima kasih dan permintaan maaf. Seketika, suasana berubah haru. Air mata tumpah, isak tangis terdengar dari hampir seluruh murid.
Mereka saling berpelukan dengan guru, mencium tangan, dan menyampaikan ungkapan tulus dari hati. Para guru pun tak kuasa menahan air mata, merasakan kasih sayang mendalam dari anak didiknya. Pemandangan ini menjadi salah satu momen paling indah dalam peringatan Maulid Nabi di SDN Ciremai Giri.
Selain penuh haru, kegiatan ini juga sarat kepedulian. Kepala sekolah bersama jajaran guru memberikan santunan kepada anak-anak yatim dan piatu yang bersekolah di SDN Ciremai Giri. Pelukan hangat dari Ibu Kepala Sekolah menambah keharuan, seolah menjadi pengganti kasih sayang orang tua mereka yang telah tiada.
Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama. Semua yang hadir berharap agar siswa-siswi SDN Ciremai Giri tumbuh menjadi generasi shalih dan shalihah, berakhlak mulia, serta senantiasa meneladani Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Peringatan Maulid Nabi di SDN Ciremai Giri tahun ini bukan hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi juga momentum refleksi diri. Rangkaian kegiatan yang penuh makna tersebut diharapkan dapat melekat di hati anak-anak, membentuk karakter Islami, serta menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Penulis: Eka Wahyu Setiati – Guru SDN Ciremai Giri
