UPDATECIREBON.COM – Suasana khidmat dan penuh kekhusyukan menyelimuti halaman Musholla Al-Ikhlash, Pondok Pesantren (Ponpes) An-Najah Situgangga, Ahad (21/9/2025) atau bertepatan dengan 28 Rabiul Awal 1447 H. Ratusan santri bersama para dewan asatidz, perangkat kelurahan, ketua RW dan RT, serta masyarakat sekitar berkumpul untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dengan mengusung tema “Meneladani Akhlak Rasulullah Sebagai Landasan Jiwa yang Tangguh dan Damai”, acara berlangsung meriah namun tetap sarat makna. Sejak pagi, alunan shalawat dan lantunan maulid yang dipimpin oleh grup hadrah Al Malik dari Kuningan menggema, mengiringi wajah-wajah santri dan jamaah yang larut dalam kecintaan kepada Baginda Rasulullah SAW. Penampilan pentas seni dari MDTU dan santri An-Najah turut menambah semarak peringatan.
Pimpinan Ponpes An-Najah, KH. Iing Sihabudin Makruf, SH., MH., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara.
“Kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para tamu undangan, masyarakat, dan juga para donatur yang telah membantu sehingga acara peringatan Maulid Nabi ini berjalan lancar. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan dukungan yang diberikan,” ungkapnya.

Puncak acara diisi tausiah oleh KH. Muhammad Arief Suhartono, pengasuh Ponpes Ihya Ul Irfan, Desa Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
“Rasulullah SAW adalah teladan sempurna dalam semua aspek kehidupan, baik dalam keluarga, bermasyarakat, maupun dalam beribadah. Santri An-Najah diharapkan mampu meneladani sifat beliau seperti kejujuran, amanah, kesabaran, dan kasih sayang, agar menjadi generasi yang berkarakter mulia,” tutur KH. Muhammad Arief Suhartono.
Ia juga menegaskan bahwa tantangan zaman modern membutuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Bagi para santri, peringatan Maulid Nabi ini menjadi momen istimewa. Muhammad Zidan, salah satu santri, mengaku terkesan dengan rangkaian acara yang penuh nilai religius dan edukatif.
“Acara Maulid Nabi selalu menjadi momen yang spesial bagi kami. Selain mempererat cinta kepada Rasulullah, kami juga mendapat banyak pelajaran dari kisah hidup beliau yang disampaikan dalam tausiah,” ujarnya.

Acara ditutup dengan doa bersama yang kembali dipimpin oleh KH. Muhammad Arief Suhartono. Doa dipanjatkan agar keluarga besar Ponpes An-Najah senantiasa diberkahi, para santri istiqamah dalam menuntut ilmu, dan mampu menjadikan akhlak Rasulullah sebagai pedoman hidup.
Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, Ponpes An-Najah berharap dapat menumbuhkan rasa cinta dan rindu kepada Rasulullah di hati setiap santri. Dengan begitu, nilai-nilai akhlak mulia dapat terus terpatri dan menjadi bekal mereka dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.
“Semoga peringatan ini bukan hanya seremonial, tetapi mampu menanamkan keteladanan Rasulullah dalam setiap langkah kehidupan para santri dan masyarakat,” pungkas KH. Iing Sihabudin Makruf.
Reporter: Ade MN
Editor: Alwi