UPDATECIREBON.COM – Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Wilayah Jawa Barat, Fahruroji, menyatakan keprihatinannya terhadap tindakan represif aparat dalam mengamankan aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah di Jawa Barat. Ia menilai bahwa tindakan tersebut tidak hanya mencederai demokrasi, tetapi juga bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku.
Menurut Fahruroji, aparat keamanan seharusnya mengedepankan prinsip profesionalisme dalam menangani aksi massa. Namun, yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Banyak peserta aksi yang mengalami perlakuan tidak manusiawi, mulai dari tindakan kekerasan hingga intimidasi.
Dalam pernyataannya, Fahruroji menyoroti ketidaksesuaian tindakan aparat dengan Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pelayanan, Pengamanan, dan Penanganan Perkara Penyampaian Pendapat di Muka Umum. Secara khusus, ia mengutip Pasal 23 ayat (1) yang menyebutkan bahwa:
Peserta aksi yang taat hukum harus tetap mendapatkan perlindungan hukum.
Pelaku pelanggaran hukum harus ditindak secara tegas dan proporsional.
Terhadap pelaku aksi yang anarkis, tindakan tegas dilakukan dengan tetap mengupayakan penangkapan serta menghentikan tindakan yang merugikan masyarakat.
Lebih lanjut, aturan tersebut juga menegaskan bahwa siapapun yang telah ditangkap harus diperlakukan secara manusiawi dan tidak boleh mengalami kekerasan fisik atau perlakuan yang merendahkan martabat.
“Namun faktanya, banyak dari saudara-saudara kami yang turun ke jalan menyampaikan aspirasi justru mengalami perlakuan yang bertentangan dengan aturan ini. Kami melihat banyak tangis, darah, dan luka hanya karena menyuarakan kebenaran,” tegas Fahruroji.
Melihat berbagai insiden yang terjadi, Fahruroji menyatakan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. Ia mengecam keras tindakan aparat yang dinilai berlebihan dan meminta agar aparat lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.
“Tindakan ini tidak bisa dibiarkan. Kami tidak akan diam terhadap tindakan keji yang sangat melanggar aturan dan norma. Ini bukan hanya luka mereka, tetapi luka kita semua!” ujarnya dengan penuh ketegasan.
Sebagai perwakilan dari BEM PTNU Jawa Barat, Fahruroji juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk terus memperjuangkan keadilan dan memastikan bahwa hak kebebasan berpendapat tetap terjaga dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia.
(Redaksi | Updatecirebon.com)