UPDATECIREBON.COM – Ratusan warga Desa Wanasaba Kidul, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kuwu pada Sabtu (15/02/25). Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian serta beberapa personel Satpol PP guna memastikan jalannya demonstrasi tetap kondusif.
Dalam orasinya, massa menuntut Badan Permusyawaratan Desa (BPD) segera menggelar musyawarah desa (Musdes) untuk memberhentikan Kepala Desa (Kades) dan Sekretaris Desa (Sekdes) secara tidak hormat serta membawa kasus mereka ke ranah hukum.
Aksi ini bermula dari dugaan pemalsuan tanda tangan Ketua BPD oleh Sekretaris Desa. Tanda tangan tersebut diduga dicantumkan dalam berita acara terkait penyewaan tanah kas desa yang berada di depan SPBU Mountoya.
Warga menuntut agar BPD segera mengadakan Musdes dan melaporkan dugaan pemalsuan ini kepada aparat penegak hukum (APH).
Tak hanya itu, warga juga menyoroti dugaan penyalahgunaan dana desa. Ketua Aliansi Masyarakat Desa Wanasaba Kidul, Endi, dalam orasinya menyebutkan bahwa sewa alih fungsi tanah kas desa awalnya hanya disepakati untuk satu hingga tiga tahun. Namun, dalam dokumen berita acara yang telah diteliti, durasi sewa berubah menjadi sepuluh tahun tanpa persetujuan BPD, menimbulkan dugaan pemalsuan dokumen.
“Ini sudah sangat parah. Ada indikasi pemalsuan tanda tangan dan dokumen. Bahkan, dalam perjanjian sewa tanah, jumlah uang sewa tidak dicantumkan secara jelas,” tegas Endi.
Lebih lanjut, Endi mengungkapkan bahwa ia telah melaporkan dugaan penyalahgunaan dana desa sebesar Rp 800 juta ke Unit Tipikor Polresta Cirebon. Laporan ini mencakup anggaran desa yang sudah terserap, tetapi tidak diikuti dengan realisasi pembangunan fisik. Endi juga menyatakan bahwa nominal tersebut belum termasuk dugaan penyalahgunaan anggaran tahun 2022 hingga 2023.
Dalam aksi ini, demonstran sempat berusaha menurunkan baliho berisi rincian penggunaan APB Desa, namun berhasil dicegah oleh pihak kepolisian. Selain itu, unjuk rasa juga diwarnai hiburan musik dangdut dengan penyanyi lokal sebagai bentuk ekspresi warga.
Tak hanya itu, massa juga membawa replika keranda mayat sebagai simbol matinya pemerintahan desa serta menghamburkan uang mainan sebagai sindiran terhadap dugaan penyalahgunaan dana desa oleh oknum Kades dan Sekdes.
Warga berharap tuntutan mereka segera ditindaklanjuti oleh BPD dan aparat penegak hukum agar keadilan bagi masyarakat Desa Wanasaba Kidul dapat ditegakkan.
Editor: Ade