UPDATECIREBON.COM – Sebuah kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil Toyota Land Cruiser Prado berstiker Kesekretariatan Wakil Presiden Republik Indonesia dengan sepeda motor terjadi pada Kamis malam (9/1/2025). Insiden ini berlangsung di Jalan Jalur Lingkar Selatan, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, dan sempat menjadi perhatian publik karena dugaan keterlibatan institusi resmi negara.
Menanggapi pemberitaan yang beredar, pihak Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi. Berikut adalah pernyataan resmi terkait kejadian tersebut:
1. Kendaraan Bukan Milik Dinas Sekretariat Wakil Presiden
Dalam pernyataan yang diterima redaksi, kendaraan berjenis Toyota Land Cruiser Prado berwarna hitam dengan nomor polisi B 1668 UR yang terlibat kecelakaan tersebut bukan merupakan kendaraan dinas Sekretariat Wakil Presiden. Baik pemilik maupun pengemudi kendaraan tersebut juga bukan pegawai atau pejabat dari instansi tersebut.
2. Stiker Tidak Resmi
Dari video yang beredar di media sosial, mobil tersebut tampak menggunakan stiker bertuliskan Kesekretariatan Wakil Presiden Republik Indonesia. Namun, pihak Setwapres menegaskan bahwa stiker tersebut bukan stiker resmi. Tidak ada kaitan antara mobil tersebut dengan institusi resmi negara.
3. Keprihatinan dan Harapan Penyelesaian Sesuai Hukum
Sekretariat Wakil Presiden menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini. Mereka berharap agar semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan dapat memperoleh penyelesaian terbaik sesuai aturan hukum yang berlaku.
Kecelakaan ini memicu beragam spekulasi di media sosial. Beberapa netizen menduga adanya penyalahgunaan identitas resmi negara oleh pihak tertentu. Namun, dengan adanya klarifikasi ini, publik diharapkan memahami bahwa insiden tersebut tidak melibatkan kendaraan atau personel resmi Sekretariat Wakil Presiden.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan untuk memastikan kronologi dan penyebab kecelakaan. Selain itu, pengemudi kendaraan yang terlibat telah dipanggil untuk memberikan keterangan.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tidak menyalahgunakan atribut resmi negara yang dapat menimbulkan salah paham. Selain itu, transparansi dan kecepatan klarifikasi dari pihak terkait seperti yang dilakukan Setwapres patut diapresiasi untuk mencegah informasi keliru meluas.
Editor: Alwi