UPDATECIREBON.COM – Petani penggarap lahan Perhutani di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Indramayu, Jawa Barat, memulai tanam perdana padi gogo pada Selasa pagi (24/12). Program ini bertujuan mengoptimalkan lahan tadah hujan yang sebelumnya tidak produktif, sekaligus berkontribusi pada swasembada dan ketahanan pangan nasional.
Penanaman ini menggunakan varietas unggul padi gogo Situ Bagendit, yang didukung penuh oleh Kementerian Pertanian melalui penyediaan bantuan benih. Kepala Desa Sukaslamet, Rajudin, mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu masyarakat, terutama para penggarap lahan Perhutani.
“Dari total 2.500 hektar lahan Perhutani yang digarap masyarakat di Kecamatan Kroya, banyak yang tidak diolah maksimal atau bahkan dibiarkan tidur. Program ini menjadi solusi bagi lahan-lahan tersebut agar lebih produktif, sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaat lebih besar,” kata Rajudin.
Kepala Seksi Perencanaan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani KPH Indramayu, Karsim, menjelaskan bahwa lahan ini sebelumnya ditanami kayu putih, tetapi sempat terbakar lebih dari satu dekade lalu dan sejak itu digarap oleh masyarakat. Perhutani kini menggandeng masyarakat untuk mengembangkan agroforestri, yaitu pengelolaan hutan yang dipadukan dengan tanaman semusim seperti padi gogo, guna meningkatkan produktivitas lahan dan mendukung ketahanan pangan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian menegaskan bahwa pemerintah juga memberikan bantuan pendukung, seperti herbisida dan pestisida, untuk menunjang keberhasilan program ini.
“Musim penghujan seperti sekarang adalah waktu yang tepat untuk menanam padi gogo. Dengan varietas Situ Bagendit, panen bisa dilakukan dalam waktu tiga bulan dengan rata-rata hasil 4 ton gabah per hektar,” jelasnya.
Pemerintah berharap program ini dapat diperluas ke lahan-lahan Perhutani lainnya yang tersebar di berbagai kecamatan dan kabupaten, terutama lahan tidur yang belum dioptimalkan. Selain memberikan potensi penghasilan bagi petani, program ini juga menjadi langkah nyata dalam mendukung swasembada dan ketahanan pangan nasional.
“Penanaman padi gogo di lahan potensial seperti ini tidak hanya membantu petani, tetapi juga mendukung visi besar kita untuk memastikan ketersediaan pangan yang berkelanjutan,” tutupnya.
Editor: Alwi