UPDATECIREBON.COM – Upacara adat Babarit dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-526 Kabupaten Kuningan berlangsung meriah pada Minggu (4/8). Ribuan warga dari berbagai daerah turut serta dalam prosesi doa bersama dan syukuran untuk merayakan hari lahir daerah yang terkenal dengan sebutan Kota Kuda ini.
Upacara adat Babarit diawali dengan prosesi penyatuan air kabuyutan yang diambil dari empat penjuru mata angin ke dalam wadah bokor. Air kabuyutan tersebut kemudian dicurahkan oleh Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat dan istri ke segala arah sebagai simbol pengusiran segala marabahaya sekaligus menjadi berkah bagi masyarakat Kabupaten Kuningan.
Tradisi Babarit dilanjutkan dengan acara ngibing bersama Pj Bupati dan seluruh pejabat, diiringi tiga kidung Sunda berjudul Sang Golewang, Oyong Bangkong, dan Raja Pulang.
Sambil para pejabat daerah menari, panitia mulai membagikan nasi pincuk kepada warga yang sejak pagi sudah menunggu di sekitar area pelaksanaan Babarit. Pembagian nasi pincuk ini disambut dengan antusias oleh warga yang hadir hingga aksi rebutan pun tak terhindarkan. Penjagaan ketat dari petugas Satpol PP pun tidak bisa menghentikan serbuan warga yang menginginkan tumpeng yang ada di area tengah. Dalam hitungan menit, ribuan nasi bungkus dan tumpeng besar serta empat tumpeng kecil yang disediakan pun habis diserbu warga.
Akhirnya, tari Golewang dengan iringan kidung Sunda berjudul Raja Pulang menutup kemeriahan acara Babarit Hari Jadi Kuningan tahun ini.
Pj Bupati Kuningan R. Iip Hidajat mengatakan, Babarit merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan setiap peringatan Hari Jadi Kuningan. Babarit, yang dalam bahasa berarti Babar atau lahir, adalah ungkapan syukur kepada Tuhan YME atas karunia yang diberikan untuk Kabupaten Kuningan yang tahun ini menginjak usia 526 tahun.
“Dalam tradisi Babarit ini kita menggelar doa bersama, mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia yang diberikan untuk Kabupaten Kuningan sekaligus mendoakan para karuhun dan pemimpin Kabupaten Kuningan terdahulu yang telah berjasa membangun Kuningan hingga seperti sekarang,” ungkap Iip.
Dalam tradisi Babarit juga, kata Iip, terkandung makna kebersamaan dan silaturahmi. Iip berharap semua warga masyarakat Kabupaten Kuningan merasakan kebahagiaan di hari jadi kampung kelahirannya.
“Babarit ini poin pentingnya adalah tasyakur bi nikmat, dan semua warga masyarakatnya bahagia. Oleh karena itu dalam acara ini juga ada acara makan bersama tanpa melihat pangkat dan golongan yang menandakan kita sauyunan dalam rangka gemah ripah, tumaninah nyaman semuanya,” ujar Iip.
Selanjutnya, Iip mengajak seluruh warga Kuningan untuk bekerjasama dalam mewujudkan Kuningan yang makmur. Menurutnya, kemajuan suatu daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah saja, melainkan perlu partisipasi dan dukungan dari warga masyarakatnya.
“Hari Jadi ke-526 Kuningan mengangkat tema Akur, Makmur, Ngawangun Kuningan. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk tetap menjaga kekompakan dan saling mendukung dalam melaksanakan rencana-rencana pembangunan yang akan datang,” harap Iip.
Reporter: Ade MN
Editor: Fatihah