UPDATECIREBON.COM – Jakarta – Selama delapan tahun, Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dilaksanakan sesuai dengan amanat Inpres No. 12 tahun 2016 telah memberikan berbagai perubahan positif yang telah dirasakan oleh kalangan masyarakat. Revolusi mental telah mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh Indonesia, mulai dari integritas, etos kerja, hingga gotong royong, sehingga mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat dalam upaya memenangkan persaingan global.
“Nilai-nilai hanya akan bermakna, jika diwujudkan dalam laku nyata. Nilai-nilai akan lebih bermakna, jika dampak positifnya dirasakan oleh masyarakat. Inilah gerakan revolusi mental yang sesungguhnya, yang mencerminkan watak dan perilaku asli masyarakat Indonesia,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menghadiri Anugerah Revolusi Mental (ARM) di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan No.6, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Lebih lanjut Wapres menuturkan, Anugerah Revolusi Mental 2023 merupakan tahun ketiga di mana apresiasi diberikan kepada lembaga pemerintah, swasta, masyarakat dan komunitas yang telah melakukan perubahan secara nyata, terukur, inspiratif dan berkelanjutan.
Agar GNRM dapat terus membumi untuk mewujudkan negeri Indonesia yang makmur, Wapres pun menyampaikan langkah-langkah strategis.
“Pertama, senantiasa budayakan birokrasi yang bersih, melayani, dan responsif dalam seluruh aspek layanan kepada masyarakat,” ujar Wapres.
“Kedua, perkuat sinergi pemerintah pusat dan daerah, swasta, serta masyarakat luas, melalui program dan aksi-aksi yang berkesinambungan, baik secara langsung maupun media sosial,” tambahnya.
Terakhir, Wapres mengimbau agar GNRM dapat melibatkan masyarakat secara inklusif, termasuk kalangan muda, perempuan, dan penyandang disabilitas, sehingga gerakan ini menjadi salah satu aspek pendorong pencapaian Indonesia Emas 2045.
“Gandeng generasi muda untuk menjadi agen-agen perubahan dan model perilaku yang berintegritas,” pesan Wapres.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan, konsepsi revolusi mental pertama kali digagas oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno, pada 1957.
“Revolusi mental bertujuan untuk merealisasikan cita-cita trisakti yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ujarnya.
Muhadjir juga melaporkan bahwa kali ini, Anugrah Revolusi Mental diberikan pada 37 pemenang dan 25 penerima apresiasi. (AM)