UPDATECIREBON.COM – Pada edisi lalu, seorang pemerhati pemerintahan desa angkat bicara terkait dugaan tidak sehatnya pesta demokrasi pemilihan kuwu/kades (kepala desa) di Desa Sidawangi Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat.
Materi yang disampaikan sang masyarakat pemerhati tersebut adalah terkait adu kekuatan finansial yang dilakukan oleh 2 dari 5 calon kuwu yang dibarengi dengan bukti-bukti, tidak juga membuat ketua panitia pemilihan yang bernama Njo Suharjo, S.Sos melakukan tindakan apapun. Hal itu dibuktikan saat wartawan media ini meminta konfirmasi adanya dugaan money politic (politik uang) kepadanya 2 hari berturut-turut pada jum’at dan sabtu tanggal 20-21 oktober lewat kiriman chatting whatsapp kenomor pribadinya, namun hingga chattingan ketiga tidak ada respon apapun sama sekali.
Tidak meresponnya Njo Suharjo, S.Sos terhadap konfirmasi dari wartawan media ini, membuat wartawan ini mencoba turun langsung dan mendapat informasi dari beberapa warga yang tinggal dalam satu blok, salah satu warga menuturkan kalau dirinya hingga saat ini masih menanti “uang jajan” dari para calon kuwu. Bahkan warga tersebut tidak segan-segan mengungkapkan tentang siapa saja para calon kuwu yang mau adu kekuatan uang, sembako, atau apapun. dirinya siap menerima, urusan menang kalah urusan yang diatas.
“Kalau saya pribadi sih, siapapun calon kuwunya, selagi masih pada mau adu kekuatan keuangan ya akan saya terima. rejeki kok, urusan menang kalah sih urusan Allah. namun saya memiliki keyakinan, bahwa masyarakat sekarang khususnya hak pilih, pasti tahu dan pandai tentang menentukan sikap memilih kepada calon kuwu mana yang cocok dalam memimpin desa. bukan lihat kekayaannya, tapi keseriusannya dalam membenahi desanya. saya yakin itu”. ujar warga tadi yang tidak mau namanya disebut disini.

Kembali menyegarkan ingatan, bahwa adu kekuatan finansial berupa sembako dan uang yang dilakukan oleh kedua calon dari nomer 3 dan 4 di blok Capar serta blok Sereh Beureum Desa Sidawangi yang mungkin juga terjadi di blok-blok lainnya.
Saat wartawan media ini melakukan investigasi pada hari Sabtu 21 Oktober 2023 kepada salah satu warga tadi, dan menarik kesimpulan kalau istilah “wani piro” masih menjadi momok yang menakutkan bagi para calon kuwu/kades yang minim finansial atau kekayaan dan menjadikan pesta demokrasi 6 tahunan tersebut tidak sehat.
Terlepas ada laporan apa tidaknya dari calon kuwu lain yang merasa dirugikan hingga berita ini dibuat, sang Ketua Panitia Pilwu Desa Sidawangi Njo Suharjo, S.Sos tetap diam membisu hingga kuat dugaan telah melakukan pembiaran atas dugaan politik uang yang membuat pilwu/pilkades di Desanya menjadi tidak bisa sehat. (Kusyadi)