UPDATECIREBON.COM – Docang adalah salah satu kuliner tradisional khas Cirebon yang sudah ada sejak zaman dahulu. Makanan ini terbuat dari campuran potongan lontong, parutan kelapa, daun singkong, daun kucai, tauge, dan kerupuk yang kemudian disiram dengan kuah dage atau oncom.
Secara harfiah, docang berasal dari bahasa Cirebon singkatan dari dua kata yaitu: bodo dan kacang (tauge). Docang merupakan perpaduan dari lontong, daun singkong, toge, dan kerupuk, yang berkolaborasi sayur oncom yang terbuat dari ampas tahu dicampur sedikit bungkil kacang tanah (sisa perasan dijadikan minyak) yang disebut gempa (yang dihancurkan) serta dikombinasikan dengan parutan kelapa muda.
Docang memiliki cita rasa yang khas dan kaya. Rasa gurih dari kuah dage, manis dari parutan kelapa, dan renyah dari kerupuk berpadu dengan sempurna. Docang juga memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, yaitu karbohidrat dari lontong, protein dari oncom, dan serat dari daun singkong.
Docang biasanya disajikan sebagai menu sarapan atau makan siang. Makanan ini sangat cocok disantap dengan lauk pauk lainnya, seperti tempe goreng, tahu goreng, atau ayam goreng.
Sejarah Docang Cirebon
Ada beberapa versi mengenai asal usul docang Cirebon. Versi pertama menyebutkan bahwa docang sudah ada sejak zaman Kerajaan Cirebon. Docang pada awalnya merupakan makanan rakyat jelata yang terbuat dari bahan-bahan yang sederhana.
Versi kedua menyebutkan bahwa docang berasal dari tradisi spiritual dan ritual kuno. Docang dipercaya memiliki kekuatan magis yang dapat memberikan keberkahan bagi orang yang memakannya.
Versi ketiga menyebutkan bahwa docang merupakan makanan yang diciptakan oleh seorang saudagar kaya di Cirebon. Saudagar tersebut menciptakan docang untuk menjamu para tamunya.
Docang Cirebon adalah salah satu kuliner tradisional khas Cirebon yang patut Anda coba. Makanan ini memiliki cita rasa yang khas dan kaya, serta kandungan gizi yang cukup lengkap.